KOMPAS.com – Masyarakat sejahtera merupakan masyarakat yang bisa menikmati kemakmuran utuh, tidak miskin, tidak menderita kelaparan, menikmati pendidikan, mampu mengimplementasikan kesetaraan gender, dan merasakan fasilitas kesehatan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sejahtera diartikan tenteram, senang, dan sehat sentosa. Sehingga kehidupan sejahtera ditandai dengan kawasan lingkungan yang lebih ramah dan hijau, serta berkurangnya penyakit berbaya menular.
Namun tingkat kesejaheraan masyarakat di masing-masing daerah berbeda. Perbedaan ini disebabkan oleh beberapa hal salah satunya perbedaan pendapatan setiap keluarga. Selain itu juga bisa disebabkan karena kemiskinan, letak geografis, globalikasai, lapangan kerja yang tidak memadai, persebaran penduduk, dan masih banyak lainnya.
Ciri-ciri masyarakat sejahtera.
Beberapa ciri-ciri masyarakat sejahtera sebagai berikut:
* Terpenuhinya segala kebutuhan pokok seperti pangan, sandang, dan papan
* Setiap warga negara memiliki jaminan kesehatan yang baik sebab memiliki kemampuan untuk membiayai pengobatannya
* Mendapat pendidikan yang layak sebab mampu membiayai layanan pendidikan yang dibutuhkan
* Memiliki jaminan sosial saat memasuki usia tidak produktif (lansia)
* Rendahnya tingkat kriminalitas di suatu kelompok masyarakat
* Tingkat kebahagiaan relatif lebih tinggi
Upaya membangun masyarakat sejahtera.
Kehidupan masyarakat sejahtera dapat terwujud jika penduduk mampu berpartisipasi dalam pembangunan. Maka strategi dan upaya pembangunan harus bertujuan meningkatkan masyarakat.
Untuk menuju masyarakat yang sejahtera, dibutuhkan usaha yang sama antara negara dan masyarakat. Banyak upaya yang dapat ditempuh untuk membangun masyarakat sejahtera, di antaranya:
* Bersikap toleransi antarwarga negara atas perbedaan yang hadir di masyarakat seperti suku, agama, ras, budaya, dan golongan.
* Saling menghormati dan menghargai keragaman budaya yang ada di tiap-tiap elemen masyarakat di Indonesia.
* Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia baik pembangunan yang bersifat fisik seperti infrastruktur dan pembangunan yang bersifat non-fisik seperti pemerataan pendidikan.
* Penyediaan lapangan kerja yang memadai sehingga angka kemiskinan dapat ditekan dan masyarakat mampu hidup secara swadaya dan layak.
* Menyediakan dan memperbaiki fasilitas umum dari negara agar masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan dan memanfaatkan fasilitas umum.
* Taat membayar pajak agar infrastruktur dan pembangunan lainnya dapat terus berjalan karena pembangunan adalah dari rakyat untuk rakyat.
* Menciptakan program untuk mewjdukan sebuah desa dengan masyarakat yang sadar tentang kesehatan gizi, pola hidup sehat dan bersih baik jasmani dan rohani.
* Menata kehidupan masyarakat yang aman, tertib, taat hukum, dan harmonis
Dengan kerja sama yang baik antara masyarakat dan negara dapat tercipta kehidupan kebangsaan yang mensejahterakan masyarakat.
Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro jambi, Provinsi Jambi.